[Dimana Keadilan?— ]
Vandalisme tembok politik
mencorat-coret kisah pelik
Media diam tersuap oknum licik
Tersusun rapi rencana apik
demi tutup-menutup kongkalikong cerdik
Apatisme merebak seluruh lapisan
Pasif menjadi budaya pilihan
Sebab hak tak lagi berpegangan
teruntuk mereka yang abai pada lingkungan
Sekali berkoar,
bui tempatnya
Sekali demonstran,
siksa fisik ancamnya
Pemerintah anti-kritik
Pejabat tikus berkeliaran
Bersua dianggap ancaman
Bungkam dikatai udik
Bajingan!
Kau jadikan rakyatmu budak
Padahal tanah sendiri yang dipijak
Keparat!
Kau bangun infrastruktur di pedalaman
sekaligus buruh asing kau selipkan
Katanya Nusantara kehilangan pekerjaan
lalu pribumi menjadi asing di bumi kelahiran
Lantunan ode kemerdekaan nyaris luntur
sebab asimilasi aspek berbagai kultur
Ideologisme tak lagi berlandaskan pancasila
sebab kulihat hukum berasal dari pancaindra
Mata melihat uang berlipat
Lantas bebas tak terjerat
Mata iba tak lagi terbuka
Ketika nenek mencuri sendal mushala
Dihukum, dikurung, dituntut
Sedangkan peranggas hutan belantara
Berleha-leha, aman, dipanut
—Difraksi Kapsaisin
Malamku gelisah.
Hanya ada satu kata,
LAWAAANNN!!!
0 Komentar