Namanya; Perasaan
Orang-orang sering menyebutnya perasaan,
sesuatu yang tidak tahu bentuknya bagaimana
tetapi mampu mempengaruhi cara berpikir juga bertindak.
Ia seringkali tidak mengenal makna kendalikan
dan secukupnya saat dirasakan.
Tuan menyebutnya perasaan,
sesuatu abstrak, memiliki banyak spektrum warna tetapi tidak jelas
batas warna satu dengan warna lainnya,
mampu membuat tersenyum,
tertawa, kecewa dan menangis pada saat yang bersamaan.
Puan menyebutnya perasaan,
sesuatu yang rapuh seperti selembar daun gugur,
terlihat mati tapi terasa hidup.
Entah sejak kapan jatuh, tahu-tahu sudah tersungkur.
Bukan Puting Beliung menjatuhkannya tetapi sesuatu
yang tidak mengenal makna penjelasan dan alasan.
Kaum Priayi menyebutnya perasaan,
sesuatu yang coba dipelajari agar tidak keliru,
sesuatu yang coba dipahami agar tetap rasional,
sesuatu yang coba dimaklumi agar bisa dihakimi
siapa pengganggung jawabnya yaitu diri sendiri.
Mereka semua menyebutnya perasaan,
seringkali berdenyut cepat,
lalu nyeri, kemudian tidak beraturan
pada debar jantung.
0 Komentar