TAUFAN MUSIM TIMUR


[Lebam Paling Mulia]



Kepada dua percak mata kekasih,
terkubur ingatan cinta paling mulia.
Luka memakan usia
waktu paling lupa,
seberapa jauh kita dibuat lebam
soal makan—mapan.


Kepada dua telapak kekasih,
jadilah peluk paling lapang
di dada tempat luka-luka
paling purba yang entah kapan
dimakan waktu menjadi lupa.







Kepada dentuman rasa
saban hari menghantam 
layaknya taufan di musim timur, 
berbisik, berdering, berdenting—
Hingga lengkap untuk rusuk rasukmu.



Kepada puisi-puisi cinta 
berakhir di bara api, 
kita tak sempat menari 
mengitari unggun yang nyala 
sebelum harap asa gosong dipanggang,
sebelum doa mengudara 
layaknya debu, beranjak dari bara.




Kepada doa-doa hilang jalan pulang,
diantara peluh puluh delapan rasi bintang,
aku satu-satunya setapak cita
untuk kau kembali menuju rumah,
tempat usia dihabiskan—
bersama dimakamkan.




📍Earth Life, 07-04-20.


—Difraksi Kapsaisin.

Posting Komentar

0 Komentar